Pada jurnal yang anda sebutkan terdapat capsaicin di dalam cabai yang mempengaruhi rasa pedas, dalam jurnal yang saya baca mengenai penetapan kadar vitamin c pada beberapa jenis cabai (Capsicum sp) dengan Metode Spektrofotometri UV-VIS, disebutkan bahwa hasil penelitian membuktikan bahwa semakin pedas dari buah cabai tidak mempengaruhi tingginya kandungan vitamin C dalam buah cabai, apakah ini berarti efek farmakologis buah cabai juga tidak dipengaruhi oleh tingkat kepedasan buah cabai tersebut?
Dari Jurnal SINTA 4 berjudul Studi Efektivitas Ekstraksi (Capsaicin) dari Cabai (Capsicum) Dengan Metode MASE (Microwave Assisted Soxhlet Extraction) yang saya baca terdapat pada Hasil penelitian secara kuantitatif menunjukkan bahwa ekstrak cabai rawit mengandung hexanoid acid-hexyl ester, Butanoic acid, 2-methyl-, hexyl ester (22,424%); Hexyl pentanoate (20,342%); Aromadendrene (6,191%) dan komponen lain yang memiliki persentase yang jauh lebih kecil. Dari hasil tersebut adanya kandungan aliphatic ester yang mendominasi kandungan capsaicinoids pada sampel.
Tingkat kepedasan buah cabai dan kandungan vitamin C dalam cabai adalah dua hal yang berbeda dan tidak selalu berkaitan satu sama lain. Hasil penelitian yang Anda sebutkan hanya membuktikan bahwa tingkat kepedasan buah cabai tidak mempengaruhi kandungan vitamin C dalam buah cabai tersebut. Namun, hal ini tidak berarti bahwa efek farmakologis buah cabai juga tidak dipengaruhi oleh tingkat kepedasan cabai.
Efek farmakologis buah cabai disebabkan oleh kandungan senyawa aktif lainnya, selain capsaicin dan vitamin C, seperti capsaicinoid lainnya, flavonoid, karotenoid, dan senyawa lain yang terdapat dalam cabai. Tingkat kepedasan cabai dapat mempengaruhi jumlah senyawa aktif yang terkandung dalam cabai, sehingga tingkat kepedasan cabai dapat mempengaruhi efek farmakologis dari cabai.
Pada jurnal yang anda sebutkan terdapat capsaicin di dalam cabai yang mempengaruhi rasa pedas. pada jurnal yang saya baca yaitu berjudul "KOMPOSISI MIKROBA BERASOSIASI DENGAN TINGKAT KEPEDASAN DAN KESEGARAN CABE RAWIT (Capsicum frutescens) SELAMA PENYIMPANAN PADA SUHU RUANG" kadar air dan pH merupakan faktor yang mempengaruhi tingkat kepedasan, disebutkan bahwa semakin banyak kadar air dalam cabai maka tingkat kepedasannya akan meningkat, dan juga semakin tinggi pH maka rasanya akan pedas, pertanyaan saya adalah bagaimana proses dari kadar air dan pH ini membuat cabai terasa pedas, apakah jika kadar airnya sedikit tapi pHnya tinggi tetap membuat cabai terasa pedas? atau pada kedua parameter ini ketika kadar airnya rendah maka pH nya juga akan rendah?.
Dari Jurnal SINTA 4 berjudul KOMPOSISI MIKROBA BERASOSIASI DENGAN TINGKAT KEPEDASAN DAN KESEGARAN CABE RAWIT (Capsicum frutescens) SELAMA PENYIMPANAN PADA SUHU RUANG yang saya baca terdapat pada Hasil Kedua parameter tersebut merupakan faktor yang mempengaruhi tingkat kepedasan dan kandungan mikroba. Kandungan air sampel segar buah cabe diperoleh sebesar 53,14 %, cabai agak segar 36,26 %, sedangkan cabai tidak segar sebesar 29,65 %. Kadar air sampel cabai menurun karena selama proses penyimpanan terjadi proses respirasi menyebabkan total kadar air cabai mengalami penurunan, dengan demikian penurunan tersebut berkorelasi dengan tingkat kepedasannya, yang pada akhirnya juga. mempengaruhi pertumbuhan. mikroba
Pada jurnal yang anda sebutkan terdapat capsaicin di dalam cabai yang mempengaruhi rasa pedas, dalam jurnal yang saya baca mengenai penetapan kadar vitamin c pada beberapa jenis cabai (Capsicum sp) dengan Metode Spektrofotometri UV-VIS, disebutkan bahwa hasil penelitian membuktikan bahwa semakin pedas dari buah cabai tidak mempengaruhi tingginya kandungan vitamin C dalam buah cabai, apakah ini berarti efek farmakologis buah cabai juga tidak dipengaruhi oleh tingkat kepedasan buah cabai tersebut?
BalasHapusDari Jurnal SINTA 4 berjudul Studi Efektivitas Ekstraksi (Capsaicin) dari
HapusCabai (Capsicum) Dengan Metode MASE (Microwave Assisted Soxhlet Extraction) yang saya baca terdapat pada Hasil penelitian secara kuantitatif menunjukkan bahwa ekstrak cabai rawit mengandung hexanoid acid-hexyl ester, Butanoic acid, 2-methyl-, hexyl ester (22,424%); Hexyl pentanoate (20,342%); Aromadendrene (6,191%) dan komponen lain yang memiliki persentase yang jauh lebih kecil. Dari hasil tersebut adanya kandungan aliphatic ester yang mendominasi kandungan capsaicinoids pada sampel.
Tingkat kepedasan buah cabai dan kandungan vitamin C dalam cabai adalah dua hal yang berbeda dan tidak selalu berkaitan satu sama lain. Hasil penelitian yang Anda sebutkan hanya membuktikan bahwa tingkat kepedasan buah cabai tidak mempengaruhi kandungan vitamin C dalam buah cabai tersebut. Namun, hal ini tidak berarti bahwa efek farmakologis buah cabai juga tidak dipengaruhi oleh tingkat kepedasan cabai.
Efek farmakologis buah cabai disebabkan oleh kandungan senyawa aktif lainnya, selain capsaicin dan vitamin C, seperti capsaicinoid lainnya, flavonoid, karotenoid, dan senyawa lain yang terdapat dalam cabai. Tingkat kepedasan cabai dapat mempengaruhi jumlah senyawa aktif yang terkandung dalam cabai, sehingga tingkat kepedasan cabai dapat mempengaruhi efek farmakologis dari cabai.
Pada jurnal yang anda sebutkan terdapat capsaicin di dalam cabai yang mempengaruhi rasa pedas. pada jurnal yang saya baca yaitu berjudul "KOMPOSISI MIKROBA BERASOSIASI DENGAN TINGKAT KEPEDASAN DAN KESEGARAN CABE RAWIT (Capsicum frutescens) SELAMA PENYIMPANAN PADA SUHU RUANG" kadar air dan pH merupakan faktor yang mempengaruhi tingkat kepedasan, disebutkan bahwa semakin banyak kadar air dalam cabai maka tingkat kepedasannya akan meningkat, dan juga semakin tinggi pH maka rasanya akan pedas, pertanyaan saya adalah bagaimana proses dari kadar air dan pH ini membuat cabai terasa pedas, apakah jika kadar airnya sedikit tapi pHnya tinggi tetap membuat cabai terasa pedas? atau pada kedua parameter ini ketika kadar airnya rendah maka pH nya juga akan rendah?.
BalasHapusDari Jurnal SINTA 4 berjudul KOMPOSISI MIKROBA BERASOSIASI DENGAN TINGKAT KEPEDASAN DAN KESEGARAN CABE RAWIT (Capsicum frutescens) SELAMA PENYIMPANAN PADA SUHU RUANG yang saya baca terdapat pada Hasil Kedua parameter tersebut merupakan faktor yang mempengaruhi tingkat kepedasan dan kandungan mikroba. Kandungan air sampel segar buah cabe diperoleh sebesar 53,14 %, cabai agak segar 36,26 %, sedangkan cabai tidak segar sebesar 29,65 %. Kadar air sampel cabai menurun karena selama proses penyimpanan terjadi proses respirasi menyebabkan total kadar air cabai mengalami penurunan, dengan demikian penurunan tersebut berkorelasi
Hapusdengan tingkat kepedasannya, yang pada akhirnya juga. mempengaruhi pertumbuhan. mikroba